PT. Yuan Adam Energi
Batang, Jawa Tengah
Semarang, Jawa Tengah
Surabaya, Jawa Timur
Bekasi, Jawa Barat
ifam@yuanadam.com
0853 2928 3303
Produk
Industri jamu di Indonesia berkembang pesat, namun limbah cair yang dihasilkan menjadi tantangan serius bagi lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan inovasi teknologi yang mampu memberikan solusi efektif.
Mari kita telusuri lebih lanjut bagaimana teknologi ini dapat menjadi solusi yang ditunggu-tunggu.
Pengelolaan limbah cair merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. Ada 2 hal yang menjadi permasalahan utama, yaitu:
Tingginya kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dalam air limbah, sekitar 6.000 mg/liter, yang berasal dari proses pencucian bahan baku dan mesin produksi. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam pengelolaan air limbah.
Penggunaan fine bubble membrane diffuser pada sistem aerasi di IPAL lama menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
a. | Pori-pori fine bubble membrane diffuser mudah tersumbat akibat aktivitas kimia maupun biologi di dalam air limbah, sehingga mempengaruhi performa dalam menyalurkan oksigen. |
b. | Pori-pori fine bubble membrane diffuser rentan terhadap serangan kimia yang dapat merusak pori-porinya. |
c. | Fine bubble membrane diffuser membutuhkan perawatan rutin lebih banyak, seperti pembersihan dan penggantian, yang menambah biaya perawatan dan waktu henti. |
d. | Ketika pori-pori halus tersumbat, fine bubble membrane diffuser membutuhkan lebih banyak energi untuk beroperasi. |
e. | Distribusi aliran udara yang tidak merata pada fine bubble membrane diffuser mempengaruhi kinerjanya. |
Inovasi Diffuser Ecorator telah menjadi sorotan utama dalam pembaruan sistem IPAL Sido Muncul. Dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan dan efektivitas pengolahan limbah, Diffuser Ecorator menjadi solusi untuk peningkatan kinerja dan efisiensi IPAL, dengan penjelasan sebagai berikut:
Diffuser Ecorator merupakan inovasi terbaru yang dirancang untuk mengatasi kelemahan fine bubble membrane diffuser yang sebelumnya digunakan Sido Muncul. Ecorator menghasilkan gelembung udara yang kasar dengan memanfaatkan sistem venturi, sehingga tidak mudah tersumbat dan bebas perawatan.
Desain Ecorator dirancang dengan jalur keluaran udara yang besar (5 mm) dan struktur bagian dalam yang sederhana, sehingga tidak memungkinkan terjadinya penyumbatan oleh lumpur aktif. Bahkan Ecorator dapat dioperasikan secara intermiten (terputus-putus) tanpa memerlukan pemeliharaan.
Mekanisme ejector dan sirip venturi pada Ecorator menghasilkan gelembung udara yang halus, serta efek pengangkutan udara yang kuat dapat memecah gelembung udara dan mengaduk lumpur di dasar bak. Hal ini mencegah terjadinya akumulasi lumpur di dasar bak dan kematian bakteri aerob.
Dengan aliran udara yang besar (700-1400 L/min untuk tipe ECO-1000 dan 150-300 L/min untuk tipe Ecorator Jr.), Ecorator mampu menyuplai oksigen secara efisien dan merata ke seluruh bak aerasi, sehingga angka DO dapat tercapai.
Selain itu, Ecorator juga memiliki umur pakai yang lebih lama (10 tahun atau lebih) dibandingkan fine bubble membrane diffuser (1-3 tahun). Sehingga dari segi ekonomis, penggunaan Ecorator di IPAL baru Sido Muncul terbukti lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Dengan teknologi Ecorator, Sido Muncul dapat memastikan proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sembari meningkatkan performa IPAL mereka. Langkah ini membuktikan bahwa dengan inovasi dan komitmen, industri jamu Indonesia dapat terus berkembang tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Bagi Anda yang menghadapi permasalahan serupa dalam pengolahan limbah cair, kini saatnya mengambil tindakan. Hubungi tim ahli kami untuk berkonsultasi atau mendapatkan produk Ecorator. Bersama, kita dapat menciptakan solusi yang lebih baik untuk masa depan lingkungan yang lebih bersih dan industri yang lebih efisien.